Konsep Fundamental Fisiologi Hewan
Hewan agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya diperlukan makan dan minum, bergerak, bernafas, dan berkembangbiak, maka perlu diatur dan dikendalikan agar lingkungan hidupnya nyaman. Hal ini di kaji dalam fisiologi hewan. Jadi fisiologi hewan adalah ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Hewan dalam menjalankan fungsi kehidupannya dipengaruhi oleh factor internal dan aktivitas hewan itu sendiri. Menurut salah satu ahli Biologi yaitu Claude Bernard (1813-1878) bahwa “syarat penting untuk bertahan hidup di lingkungan eksternal mempertahankan stabilitas lingkungan internalnya penyebabnya ialah senyawa khusus yang dihasilkan oleh semua organ dan dikeluarkan ke cairan jaringan”. Kemudian dikembangkan lagi oleh Cannon (1871-1945) memperkenalkan istilah HOMEOSTATIS yaitu “keadaan lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggung jawab atas keadaan konstan tersebut “.
Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dijaga stabilitasnya oleh hewan :1. keasaman pH
2. kadar garam
3. suhu tubuh
4. kandungan air tubuh
5. kandungan nutrient
HEWAN REGULATOR yaitu hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat. Contoh:
HEWAN KONFORMER yaitu hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal. Contoh
Hewan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya (adaptasi) yaitu proses timbulnya perubahan dalam tubuh hewan yang membuat hewan dapat bertahan ketika lingkungan eksternal berubah.
Adaptasi ada dua macam yaitu :1. Aklimasi perubahan adaptif yang terjadi pada hewan dalam kondisi yang terkendali, biasanya hanya satu atau dua faktor lingkungan yang berubah.
2. Aklimatisasi reaksi keseluruhan yang terjadi setelah perubahan-perubahan yang kompleks dari lingkungan eksternal, yang disebabkan banyak faktor sekaligus.
Hidup hewan merupakan sistem dinamis yang melibatkan interaksi hewan dengan lingkungan. Menurut K. Bycov yaitu “dalam membahas dan mengkaji fisiologi hewan, tidak lepas dari bahasan dan kajian tentang fungsi pada tubuh hewan, serta interaksinya dengan lingkungan”. Penyelenggaraan berbagai fungsi tubuh hewan dipengaruhi berbagai faktor yang ada di lingkungannya.
Lingkungan luar atau eksternal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Lingkungan akuatik adalah tempat hidup hewan yang berupa air, baik air tawar, air laut, maupun air payau. Permukaan bumi (lebih dari 70%) tertutup oleh air; sebagian besar dari perairan tersebut berupa lautan dan air tawar yang terdapat di danau dan sungai merupakan bagian kecil. Beberapa faktor yang berpengaruh di lingkungan akuatik yaitu:
§ Tekanan hidrostatik “tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air”. Semakin tinggi kedalaman air semakin tinggi tekanan hidrostatiknya, semakin jarang ditemukan kehidupan berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan sel, antara lain metabolisme, struktur,dan reproduksi sel. Peningkatan tekanan hidrostatik hingga batas tertentu ternyata dapat juga diadaptasi oleh hewan tertentu yang dinamakan Hewan Barotoleran hewan yang mampu hidup, berkembang, dan bereproduksi pada tekanan hidrostatik relatif tinggi (memiliki enzim yang tetap aktif pada tekanan tinggi dan memiliki susunan membran dengan ikatan khusus) Hewan Barotoleran mampu hidup pada lingkungan yang jumlah dan jenis nutrien yang terbatas.
§ Kandungan zat terlarut, Lingkungan Akuatik mengandung berbagai zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organik, dan berbagai polutan. Hewan Osmofilik: hewan yang tumbuh optimal pada lingkungan dengan tingkat ketersediaan air yang tinggi. Hewan Osmotoleran: hewan yang mampu hidup dan berkembang biak pada lingkungan dengan tingkat ketersediaan air yang relatif rendah (lebih dari 0,95).
§ Suhu, faktor lingkungan akuatik yang memiliki nilai fisiologis penting untuk mendukung kehidupan hewan Suhu di dalam air tidak banyak mengalami perubahan menguntungkan bagi hewan yang hidup di lingkungan akuatik. menguntungkan bagi hewan yang hidup di lingkungan akuatik.
- Lingkungan Terestrial yaitu tempat hidup hewan yang berupa daratan faktor lingkungan luar yang berpengaruh besar terhadap aktivitas kehidupan hewan. Keuntungan : ketersediaan oksigen yang melimpah. Ancaman: dehidrasi dan radiasi. Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam bidang fisiologi keolahragaan, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi terhadap homeostasis.
Fisiologi Sel
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma. Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel, Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
Anatomi dan Fisiologi Sel
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein .
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
- Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista
Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Leukoplas

(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),

terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas

yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan

klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas

yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :

•
Karotin (kuning)

•
Fikodanin (biru)

•
Fikosantin (kuning)

•
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas
Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya
Jasmine pada melati,
Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Selapue Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
•
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai

pada bakteri, ganggang biru.
•
Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Fisiologi Saraf
Ø Sistem saraf mempunyai tiga dimensi yang saling tumpang-tindih yaitu Input sensoris, integrasi, dan output motoris.
Input adalah penghataran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris
Integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulusi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respons tubuh yang sesuai. Sebagaia besar integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat (SSP) atau central nervous system (CNS)
Output motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi SSP, ke sel-sel efektor ( effector cells) sel-sel otot atau sel kelenjar yang mengaktualisasikan respons tubuh terhadap stimulus tersebut.
Ø Sistem saraf tersusun atas neuron dan sel-sel pendukung.
Sistem saraf tersusun atas dua jenis sel yang utama yakni neuron dan sel-sel pendukung.
sel-sel pendukung, disebut juga glia, yang memberikan struktur dalam sistem saraf serta melindungi, menginsulasi, dan secara umum membantu neuron. Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi yang lain.
• Dendrit, yang mengirimkan sinyal dari ujungnya ke seluruh bagian lain neuron,
Dendrit pada kebanyakan neuron, mempunyai banyak percabangan (nama berasal dari bahasa yunani yakni Dendron yang berarti pohon). Dendrit adalah adaptasi struktural yang meningkatkan luas permukaan neuron tempat neuron itu menerime input dari neuron lain atau reseptor sensoris.
Akson, yang menghantarkan pesan ke ujung neuron.
Organisasi Fungsional Neuron
Secara fungsional, terdapat tiga golongan neuron, yang masing-masing berkaitan tiga fungsi utama sistem saraf, yakni :
• Neuron sensoris (sensory neuron), mengkomunikasikan informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat.
• Interneuron, mengintegrasikan input sensoris dan output motoris. Interneuron membuat persambungan sinaptik hanya dengan neuron lain.
• Neuron motoris, mengirimkan implus dari SSP ke sel efektor
Jala Saraf ialah susunan organisasi saraf yang menyerupai jala. Jala saraf dapat ditemukan pada hewan karang dan ubur-ubur.
Tali Saraf adalah susunan organisasi sistem saraf yang berupa traktus atau kumpulan serabut saraf. Tali saraf pada umumnya terbentang di sepanjang tubuh. Jaringan saraf pada daerah kepala biasanya mengalami perkembangan lebih baik daripada bagian tubuh lainnya. Perkembangan jaringan saraf pada daerah kepala itu disebut sefalisasi
Sumber :
- Hand out fisiologi hewan
- http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi
- Kimball, J.W. 1990. Biologi, jilid 1. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.